Headlines News :

BLOG PRIVACY

MOHON MAAF JIKA PORTAL INI TIDAK BERISI KONTEN PORNOGRAFI KARENA DI DALAM BLOG INI HANYA BERISI PENGETAHUAN YANG MUNGKIN ANDA HARAPKAN
Home » » Pendapatan, Biaya & Usaha Kecil

Pendapatan, Biaya & Usaha Kecil


1.      Konsep  Pendapatan
Keadaan ekonomi dalam suatu masyarakat sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan, jenis pekerjaan dan jumlah tanggungan dalam keluarga. Pendapatan sering dijadikan tolak ukur dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dan keberhasilan perekonomian suatu negara.
Manusia sebagai makhluk sosial, disamping harus mengadakan interaksi dengan orang lain juga harus berusaha seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun keluarganya.
Seseorang yang bekerja untuk memperoleh pendapatan senantiasa mengharapkan agar pendapatan yang diterimanya sesuai dengan tingkat pengorbanan yang telah diberikan,  sedangkan pemberi kerja mengharapkan hasil pekerjaan yang lebih memuaskan dengan kata lain tenaga kerja tentu mengharapkan pendapatan besar sebaliknya bagi pengusaha pendapatan harus ditekan sedemikian rupa sehingga laba yang diperoleh semakin besar guna mengembangkan usahanya dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Berikut ini beberapa pengertian pendapatan yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
·      Menurut Purnomo (1993:43)  mengemukakan bahwa: “ pendapatan adalah semua penghasilan  yang diterima setiap orang dalam kegiatan ekonomi dalam satu periode tertentu”
·      Menurut Mayers (1983: 72) mengemukakan bahwa “pendapatan adalah selain dapat dinilai suatu balas jasa juga dapat ditinjau dari segi pemanfaatan sebagai konsumsi bagi si penerimanya dengan mengurangi harta yang dimilikinya dalam periode tertentu
·      Menurut Djojohadikusumo (1990 : 72) mengemukakan bahwa “pendapatan adalah jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang mempengaruhi tingkat hidup.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah semua barang ataupun jasa yang diperoleh dalam periode tertentu yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup seseorang.
Dengan demikian pada dasarnya ada dua jenis pendapatan yaitu:
1.   Pendapatan Nasional
Menurut Hutabarat (1997: 18) bahwa “pendapatan nasional” nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu Negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun).
Pendapatan nasional dapat dihitung melalui 3 pendekatan, yaitu:

1)      Pendekatan produksi
Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara selama satu tahun. Yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa, melainkan nilai tambah dari barang dan jasa.
2)  Pendekatan pendapatan
                                                                    Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi disuatu Negara dalam satu tahun.
3) Pendekatan pengeluaran
Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi disuatu Negara dalam satu tahun.
  1. Pendapatan Perseorangan (personal income)
 Pendapatan perseorangan dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan perseorangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
·   Pendapatan asli yaitu: pendapatan yang diterima setiap orang yang langsung ikut serta dalam produksi barang.
·   Pendapatan turunan yaitu: pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung ikut serta dalam produksi barang seperti dokter,ahli hukum dan pegawai negeri.
Adapun yang dimaksud dengan pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh usaha pengrajin dari harga penjualan hasil produksi gula aren dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan.
2.      Pengertian Usaha kecil
            Didalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur baik materiil maupun spiritual, maka pemerintah harus berupaya untuk melakukan berbagai usaha pembangunan diberbagai bidang. Dalam perekoomian Indonesia sektor  usaha kecil memegang peranan yang sangat penting terutama bila dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh usaha kecil.
            Berdasarkan UU No. 9/1995 usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagai mana diatur dalam undang-undang ini.
            Sedangkan Anoraga(2002: 225) mengemukakan  defenisi usaha kecil yaitu “ usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun.
            Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan usaha kecil adalah: “kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan menggunakan alat produksi sederhana”.
            Adapun karakteristik usaha kecil yang dikemukakan oleh oleh Anoraga yaitu:
1.      Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.
2.      Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
3.      Modal terbatas.
4.      Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas
5.      Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
6.      Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya.
3.      Konsep  Biaya
Setiap tindakan yang telah difikirkan secara masak-masak akan meminta pertimbangan antara faedah dan pengorbanan seperti halnya dalam sektor produksi, maka untuk tiap keputusan ekonomi yang dipertanggungjawabkan perlu diadakannya pertimbangan antara hasil yang diharapkan dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut
Pendapat Lipsey ( 1984 : 401 ) bahwa biaya adalah harga faktor –faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan outputnya.
Sedangkan S.Alam ( 2001 : 201 ) menjelaskan bahwa biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
     Berdasarkan beberapa pengertian, sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka ada 4 unsur pokok dalam pengertian biaya diatas:
1)      Merupakan sebuah pengorbanan, misalnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tenaga kerja, modal
a.       Untuk tujuan tertentu, bahwa pengorbanan yang kita perhitungkan sebagai biaya itu adalah pengorbanan yang dimiliki tujuan tertentu, misalnya untuk memproduksi gula aren dimana pengorbanan tersebut tidak dapat dihindarkan lagi.
b.      Dinyatakan dalam satuan uang, bahwa pengorbanan apapun harus dinilai dengan uang.
c.       Pengorbanan tersebut termasuk yang sudah terjadi dan yang  akan terjadi.
d.      Berdasarkan pengertian dan penjelasan biaya tersebut, maka biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Biaya Total/Total Cost (TC)
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk semua biaya tetap, variabel, jadi:
TC = FC + VC


2.      Biaya Rata-rata/Average Cost (AC)
Besarnya biaya total yang dikeluarkan dibagi dengan besarnya jumlah  input variabel yang dipakai, jadi:
AC = TC / Q
      = FC / Q + VC/Q
      = AVC  +  AFC
      = VC / Q + FC/ Q
3.      Biaya Marginal/Marginal Cost (MC)
Merupakan biaya total marginal yang merupakan tambahan biaya total sebagai akibat bertambahnya produksi setiap satu unit output.
MC = STC /SQ
4.      Biaya Tetap/ Fixed Cost (FC)
Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah atau besarnya pengorbanan uang ( biaya ) untuk memperoleh faktor tetap.
5.      Biaya Variabel/ Variable Cost ( VC)
Biaya yang jumlahnya berubah ketika kualitas output yang diproduksi berubah atau besarnya pengorbanan uang ( biaya ) untuk penggunaan berbagai input variabel dalam proses produksi.
4.      Produksi        
Salah satu kegiatan utama perusahaan yang bergerak di bidang industri atau manufaktur untuk menghasilkan suatu barang tertentu disebut produksi.
Berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli pada prinsipnya sama walaupun dalam penyajiannya dan pembahasannya berbeda. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini dikemukakan pengertian produksi menurut para ahli:
Menurut Ritonga (2004 : 130) mengemukakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan Syafril (2000 : 98) membagi pengertian produksi menjadi 2 yaitu:
1.         Produksi dalam arti sempit : setiap tindakan menghasilkan barang nyata, misalnya : membuat kursi, sepatu.
2.         Produksi dalam arti ekonomi (arti luas) : setiap tindakan atau usaha menghasilkan barang dan jasa, serta menambah faedah suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi adalah segala kegiatan manusia baik menciptakan atau menghasilkan suatu barang maupun menambah manfaat/faedah suatu barang.
5.      Penerimaan
Untuk mengetahui berapa jumlah pendapatan usaha pengrajin gula aren  maka hal yang perlu diketahui adalah penerimaan usaha pengrajin.
Menurut Husain (2004 : 65) bahwa penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima dari penjualan produknya kepada pedagang atau langsung kepada konsumen.
Sedangkan menurut Syafril (2000 : 98) mengemukakan bahwa penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima tanpa melihat dari mana sumbernya, dengan besar tidak selalu sama untuk setiap kurun atau jangka waktu tertentu.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan tidak lain adalah uang yang diterima melalui proses produksi dan dinilai dengan uang sebagai hasil penjualan barang dan jasa.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka penerimaan dijelaskan bahwa: Total Revenue ( TR ) adalah jumlah total yang diterima oleh penjual, jika Q unit dijual dengan harga P untuk tiap unit, maka:
TR  = P . Q
 Jenis – jenis penerimaan menurut Syafril (2000 : 99)
  1. Penerimaan total ( TR ) : Hasil yang diterima perusahaan dari penjualan produk.
                  TR  = Q . P
2. Penerimaan Rata- rata ( AR ) : Penerimaan untuk tiap – tiap satuan produksi yang dijual.
                        AR = TR / Q = Q.P / Q = P
3. Penerimaan Batas (  MR ) : tambahan penerimaan karena penjualan satu kesatuan     tambahan ( ekstra ) barang atau tambahan karena penjualan satu kesatuan terakhir.
                        MR =ATR / AQ
Share this article :

0 Komentar:

CARI

< Letakkan disini kode Shoutbox Anda>

Artikel Populer

 
Support : Creating Website | Ekhardhi Design | Ekhardhi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. @ekhardhi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Ekhardhi Design