Headlines News :

BLOG PRIVACY

MOHON MAAF JIKA PORTAL INI TIDAK BERISI KONTEN PORNOGRAFI KARENA DI DALAM BLOG INI HANYA BERISI PENGETAHUAN YANG MUNGKIN ANDA HARAPKAN
Home » » MANAJEMEN WAKTU DENGAN STRES AKADEMI PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI MAKASSAR

MANAJEMEN WAKTU DENGAN STRES AKADEMI PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI MAKASSAR


Mahasiswa kurang mampu mengelolah diri dan waktu, sehingga ering mengalami  stres akademik pada  saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi (PT).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara manajemen waktu dengan stres akademik pada mahasiswa di Makassar; 2) Perbedaan tingkat stres akademik antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di PT Makassar; 3) Faktor-faktor yang menyebabkan (sumber) stres akademik pada mahasiswa; 4) bentuk-bentuk reaksi stres  yang ditunjukkan oleh mahasiswa di PT di Makassar.

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala stres akademik dan skala manajemen waktu. Pemilihan subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Makassar. Jumlah subjek adalah 100 orang. Data dianalisis dengan menggunakan program analisis regresi sederhana dengan uji t (t-test) dari program spssfor windows 11.0 release 2005
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang negatif antara manajemen waktu  dengan stres akademik  pada mahasiswa di Makassar r = -0,617, p= 0,000 atau (p< 0,01); 2) ada perbedaan tingkat stres akademik antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan (koefisien t sebesar 7.595 dengan taraf signifikant sebesar p= 0,000 (p=0,01) dan mean empirik untuk laki-laki sebesar 126, 79 dan untuk perempuan sebesar 164,36; 3) Berdasarkan uji statistik deskriptif diketahui bahwa sumber stres yang berupa rasa frustasi dengan mean sebesar  36,02;  konflik dengan mean sebesar 10,25; tekanan dengan mean sebesar 74,13; perubahan dengan mean sebesar 11,78; dan self imposed  sebesar 14,61; 4) Berdasarkan uji statistik deskriptif diperoleh bahwa reaksi stres yang berupa  fisiologis sebesar 45,38, emosi sebesar 58,28; kognisi sebesar 18,01; dan perilaku sebesar  25,12. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa 1) semakin baik manajemen waktu maka semakin rendah tingkat stres akademik mahasiswa; 2) mahasiswa perempuan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki; 3) sumber stres akademik yang paling dominan pada mahasiswa  PT di Makassar adalah tekanan yang disebabkan adanya kompetis, deadline tugas-tugas, beban kerja yang berlebihan dan keinginan atau harapan yang ditetapkan; 4) Bentuk reaksi stres akademik yang dirasakan paling dominan adalah reaksi emosional berupa rasa takut, cemas, kwatir, sedih, marah dan rasa bersalah.
Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk memberikan pelatihan-pelatihan pengelolaan diri pada mahasiswa, misalnya pelatihan manajemen waktu.
Kata kunci: manajemen waktu, akademik mahasiswa
Hubungan antara manajemen waktu dengan stres akademik
Dinamika dunia pendidikan menujukkan mahasiswa tidak terlepas dari stres. Lingkungan pendidikan khususnya perguruan tinggi, merupakan lingkungan yang dapat menimbulkan stres bagi mahasiswa (Esssandoh, 1995; Mori, 2000). Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terjadi peningkatan stres akademik pada mahasiswa diseluruh negara (Sax, 1997). Gadzella, Stack, Stephen (2004) mengemukakan bahwa mahasiswa yang mendaftarkan dirinya masuk suatu perguruan tinggi memiliki harapan atau keinginan untuk sukses di perguruan tinggi. Kenyatannya adalah dalam proses akademik mereka dihadapkan oleh berbagai macam peristiwa yang dapat menimbulkan stres akademik. Selain tuntutan akademik, mereka juga memiliki kegiatan diluar akademik seperti mengikuti sejumlah kursus, dan melibatkan diri pada berbagai kegiatan organisasi.
Beberapa penelitian yang relevan dengan topik manajemen waktude dengan stres akademik, antara lain dilakukan oleh Misra dan McKean (2000), yang meneliti tentang stres akademik mahasiswa yang berhubungan dengan kecemasan, manajemen waktu, dan pemanfaatan waktu luang. Misra dan McKean meneliti 249 mahasiswa diperguruan tinggi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Mahasiswa memiliki pengalaman stres dari berbagai persitiwa yang dihadapi seperti: spasi akademik, berhubungan dengan waktu, kesehatan, dan self-imposed stressor akademik seringkali dihasilkan dari belajar untuk ujian, kompetisi di kelas, sejumlah bahan kuliah yang harus dipelajari dengan waktu yang terbatas.
Penelitian yang dilakukan oleh Gadzella, Masten dan Stack, (1998) bertujuan untuk mengetahui skor pada student-live stress inventory dibandingkan dengan tiga instrumen yaitu: inventory of learning process, test anxiety inventory dan internally, powerfull others dan chance lacus of control. Peneliti menguji terhadap 126 mahasiswa prasarjana jurusan psikologi di universitas south western. Hasilnya menujukkan bahwa ada hasil signifikan antara skor student life stress inventory  dengan ketiga skala inventory. Hal ini mengungkapkan bahwa mahasiswa yang dapat mengelola emosinya dengan baik mampu  mengendalikan kecemasan, dan tidak mudah mengalami frustasi. Hal ini juga dapat diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik tidak mengalami stres dan pada mahaiswa yang memiliki kebiasaan belajar.
Share this article :

0 Komentar:

CARI

< Letakkan disini kode Shoutbox Anda>

Artikel Populer

 
Support : Creating Website | Ekhardhi Design | Ekhardhi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. @ekhardhi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Ekhardhi Design