A. Penduduk Indonesia
Penduduk adalah suatu warga atau masyarakat yang mendiami daerah tersebut. daerah tersebut dikatakan penduduk karena mendiami wilayah tersebut dan menempati wilayah tersebut jika tidak maka tidak mungkin disebut penduduk dan negara kita memliki penduduk terbesar ke 3 didunia.
Penduduk di Indonesia saat ini masih bisa berpengaruh bagi perkembangan bangsa ini jika tidak maka kita tidak dapat menjadi negara yang maju kependudukan di Indonesia saat ini beragam dari yang atas menengah dan kecil dan mungkin bisa dikatakan salah satunya.
Saat ini penduduk kita masih kurang berkembang dalam berbagai bidang sehingga negara kita masih butuh perhatian dari negara lain dan sampai saat ini negara kita masih diambang garis kemiskinan. Langka-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. meningkatkan taraf hidup penduduk
2. menjamin kesejahteraannya
3. meningkatkan wawasan
Dengan cara ini diharapkan penduduk dinegara kita menjadi berkualitas dan menjadi berguna bagi bangsa lain.
B. Keragaman Penduduk Indonesia
Keragaman adalah fakta, Seringkali fakta ini diingkari dan dianggap seolah tak pernah ada. Berbagai kerusuhan sosial dan tindakan represi dari berbagai institusi, atas nama persatuan, berkali-kali menghapus fakta keragaman di negeri ini. Fakta keragaman memang sesuatu yang dilematis. Di satu sisi, keberagaman adalah sebuah fenomena nyata yang tidak mungkin diingkari.
Pada masa Orde Baru, nilai kesatuan begitu ditonjolkan dan melupakan sisi pluralitas masyarakat Indonesia. Pemerintah saat itu sangat ketakutan dengan fenomena banyaknya ragam penduduk, budaya, ideologi, agama, ras, dan lain sebagainya yang terdapat dalam kultur masyarakat Indonesia. Mereka berpikir, bahwa ancaman negatif dari keragaman penduduk Indonesia akan menghancurkan kedaulatan negeri ini, sehingga perlu tindakan represif untuk menyatukan segala aspek kehidupan berbangsa.
Tindakan seperti yang dilakukan Orde Baru adalah sebuah contoh tindakan yang sangat tidak manusiawi, dimana fakta keragaman tidak dilihat sebagai fakta yang tidak bisa tidak harus diterima, melainkan diberangus dengan cara-cara keji.
Persoalan tentang bagaimana menghargai dan tetap mempertahankan kesatuan tidak bisa dilakukan dengan mengabaikan salah satunya. Ketahanan persatuan tidak akan terusik apabila beragam budaya dan kepentingan masyarakat terpenuhi dengan adil. Menyelesaikan konflik sosial bukan dengan menghilangkan satu unsur dalam masyarakat, melainkan memberikan pengakuan terhadap eksistensi mereka. Persekutuan antara kesatuaan dan keragaman memang agak aneh, dan penguasa harus ekstra hati-hati menyelesaiakan persoalan yang tampak secara sekilas bertolak belakang ini. Padahal kalau dicermati secara mendalam, justru persatuan dan keragaman adalah dua hal yang saling mengandaikan. Persatuan tidak akan terwujud tanpa pengkuan terhadap keragaman penduduk, sementara keragaman penduduk tidak akan terjamin dalam suasana konflik.
Memberikan ruang yang sebebas-bebasnya kepada semua unsur dalam masyarakat adalah pilihan strategis untuk mengembangkan persatuan. Sebab hanya kebebasanlah yang menjamin terjaganya semua hak individu dan hak berbagai unsur masyarakat. Ketika kebebasan ditekan, berbagai unsur masyarakat tidak memperoleh haknya sebagai masyarakat, yang mengakibatkan munculnya berbagai ketimpangan dan kecemburuan sosial.
C. Persebaran Penduduk Di Indonesia
Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi penduduk menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dan kota. Secara geografis, penduduk Indonesia tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Secara administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota.
1. Kegunaan persebaran penduduk
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan persebaran penduduk secara geografis sejak dahulu hingga sekarang adalah persebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata antara Jawa dan luar Jawa. Penyebab utamanya adalah keadaan tanah dan lingkungan yang kurang mendukung bagi kehidupan penduduk secara layak. Ditambah lagi, dengan kebijakan pembangunan di era orde baru yang terkonsentrasi di pulau Jawa, yang menyebabkan banyak penduduk yang tinggal di luar pulau Jawa bermigrasi dan menetap di pulau Jawa. Ini menyebabkan kepadatan pulau Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk di pulau-pulau lain.
Informasi tentang distribusi penduduk secara geografis dan terkonsentrasinya penduduk di suatu tempat memungkinkan pemerintah mengatasi kepadatan penduduk, yang umumnya disertai dengan kemiskinan, dengan pembangunan dan program-program untuk mengurangi beban kepadatan penduduk atau melakukan realokasi pembangunan di luar Jawa atau realokasi penduduk untuk bermukim di tempat lain.
2. Indikator Persebaran Penduduk.
Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying capacity) suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai adalah Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio) yaitu rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun tertentu.
0 Komentar:
Posting Komentar