Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan definisi apresiasi sastra. Menurut Zakaria (dalam Supriyadi,2004:279) menyatakan bahwa “apresiasi sastra adalah kegiatan memahami ciptaan sastra dengan sungguh-sungguh sehingga menimbulkan pengertian dan penghargaan yang baik terhadapnya”. Sedangkan menurut Effendi (dalam Mustakim,2007:7) mengemukakan bahwa “apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap ciptaan sastra”. Jadi, apresiasi sastra dapat diterangkan sebagai pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap nilai sastra dan kegairahan padanya, serta kenikmatan yang ditimbulkan akibat semua itu.
Kemampuan apresiasi sastra bertingkat-tingkat. Oleh karena itu, kemampuan dalam mengapresiasi sastra dapat ditingkatkan ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Supriyadi (Mustakim,2007:5) ada tiga tingkatan kemampuan dalam mengapresiasi sastra, yaitu:
(1) tingkat pertama, bila membaca/mendengar/menonton, mengalami pengalaman yang ada dalam karya sastra, ia terlibat secara emosional, intelektual dan imajinatif, (2) tingkat kedua, bila daya intelektual pembaca bekerja lebih giat, (3) tingkat ketiga, bila pembaca sudah menyadari hubungan karya sastra dengan dunia luar sastra, sehingga pemahaman dan penikmatannya lebih luas dan mendalam.
Jika sesorang sudah mampu pada tingkat ketiga apresiasi sastra, ia dapat mengambil manfaatnya, dan ia akan dapat mengetahui karya sastra yang baik dan kurang baik. Dengan demikian penghargaan dan penilaian terhadap karya sastra dapat dilakukan dengan tepat.
0 Komentar:
Posting Komentar