Headlines News :

BLOG PRIVACY

MOHON MAAF JIKA PORTAL INI TIDAK BERISI KONTEN PORNOGRAFI KARENA DI DALAM BLOG INI HANYA BERISI PENGETAHUAN YANG MUNGKIN ANDA HARAPKAN
Home » » PENGAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF (SPEAKING AND WRITING)

PENGAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF (SPEAKING AND WRITING)


1.      Kealamiahan  dari komunikasi
Komunikasi di antara manusia adalah sebuah fenomena yang sangat rumit dan berubah-ubah. Ketika kita berbicara dengan orang lain, yakinlah bahwa kita melakukannya dengan tujuan dan alasan yang jelas. Alasan-alasan orang berkomunikasi, yaitu:
§  Ingin menyampaikan sesuatu, ”Ingin” di sini digunakan untuk menyarankan pembicara dalam membuat sebuah keputusan yang pasti yang ditujukan kepada orang lain.
§  Memiliki tujuan yang komunikatif, pembicara mengucapkan sesuatu karena mereka menginginkan terjadinya sesuatu hal sebagai hasil dari apa yang mereka ucapkan, ingin menarik perhatian pendengarnya; mereka ingin memberikan informasi atau mengekspresikan kesenangan. Tapi hal yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikan dan respon dari pendengarnya.
§  Memilih dari bahasa mereka sendiri, penutur asli mempunyai kapasitas yang tidak terbatas dalam menghasilkan kalimat-kalimat baru. Dengan kata lain untuk mencapai tujuan komunikatif tersebut mereka akan memilih bahasa yang mereka anggap layak untuk tujuan tersebut dari bahasa yang mereka miliki sendiri.
§  Ingin mendengarkan sesuatuI, dalam hal ini meskipun seseorang memahami apa yang mereka dengarkan ataupun dibaca, mereka harus memiliki keinginan untuk melakukannya.
§  Ketertarikan terhadap tujuan komunikatif yang sedang diutarakan, umumnya orang mendengarkan karena mereka ingin mengetahui apa yang pembicara coba ungkapkan, dengan kata lain hal-hal apa yang mereka sedang sampaikan dan apa efek yang mereka inginkan dari komunikasi tersebut.
§  Memproses sebuah jenis bahasa, meskipun pendengar memiliki ide yang cemerlang dengan apa yang akan disampaikan oleh speaker selanjutnya, dia harus mempersiapkan berbagai jenis tata bahasa dan kosa kata yang bagus untuk memahami secara jelas mengenai apa yang sedang diucapkan.
Jadi dapat kita simpulkan generalisasi dari kealamiahan berkomunikasi adalah sebagai berikut.:
Speaker/writer             : Ingin mengatakan sesuatu
                                      Memiliki tujuan yang komunikatif
                                      Pilihan dari bahasanya sendiri
Listener/reader            : Ingin mendengarkan sesuatu
                                      Tertarik dengan tujuan komunikatif
                                      Proses sebuah jenis bahasa
2.   Informasi yang kurang jelas
Pada umumnya orang yang berbicara memiliki tujuan yang komunikatif dan pendengar tertarik untuk mengetahui apa maksud pembicaraan dari orang yang berbicara tersebut. Kita dapat mengilustrasikan hal ini dengan contoh yang sederhana. Seorang pria berbicara kepada seorang wanita di  dalam sebuah bis:
Man           : permisi
Woman      : ya?
Man           : apakah anda mempunyai jam?
Woman      : ya, kenapa?
Man           : bisakah anda memberi tahuku jam berapa sekarang?
Woman      : tentu saja, sudah jam 3
Man           : terimah kasih
Woman      : sama-sama
The man yang memulai percakapan mungkin memiliki banyak alasan unutk berbicara: dia mungkin ingin berbicara dengan wanita tersebut karena dia berpikir wanita itu terlihat menarik, dan pertanyaan mengenai jam mungkin hanya alas an yang dibuat-buat. Alas an lainnya, dia betul-betul ingin tahu jam berapa sekarang. Kedua hal ini terdapat informasi yang kurang jelas antara apa yang diakatakan pria itu dan apa yang diketahui oleh wanita tersebut. Jika pertanyaan mengenai jam merupakan suatu kebenaran, kita bisa berpendapat bahwa wanita tersebut mengetahui informasi waktu yang ditanyakan oleh pria tersebut sehingga pria tersebut menginginkan informasi mengenai jam. Dengan kata lain ada ketidakjelasan antara dua informasi yang mereka miliki dan percakapan membantu untuk menyatukan ketidakjelasan sehingga sekarang kedua speaker (man a woman) memiliki informasi yang sama. Bahkan jika tidak ada tujuan yang sebenarnya dari percakapan tersebut, masih ada ketidakjelasan antara speaker dimana woman tidak mengetahui apa tujuan dari percakapan pria itu sebelum pria itu berbicara.
3.   Rangkaian Komunikasi
      Semua kegiatan yang siswa terlibat di dalamnya, jika kegiatan itu benar-benar merupakan kegiatan komunikatif dan jika kegiatan tersebut sungguh dapat meningkatkan penggunaan bahasa, siswa seharusnya memiliki sebuah keinginan untuk berkomunikasi (point pertama dan 4 pada 5.1). jika mereka tidak ingin terlibat dalam komunikasi sehingga komunikasi tersebut tidak akan efektif. Siswa seharusnya memiliki beberapa macam tujuan komunikatif (point 2 dan 5 pada 5.1): dengan kata lain siswa seharusnya menggunakan bahasa dalam beberapa hal untuk mencapai tujuan berbicara, dan tujuan ini seharusnya bagian yang paling penting dalam komunikasi. Jika siswa memiliki suatu tujuan untuk dicapai, perhatian mereka seharusnya terpusat pada isi dari apa yang dikatakan atau dituliskan dan tidak terpusat pada bentuk bahasa yang digunakan. Murid yang diberi tugas dalam kegiatan komunikatif, guru seharusnya tidak memotong pembicaraan. Dengan memotong pembicaraan, guru bermaksud memberi tahu siswa bahwa mereka membuat kesalahan, ketidaktepatan dan meminta untuk mengulang, dan lain-lain. Untuk 5 ciri-ciri ini, pada kegiatan komunikatif kita dapat menambahkan menjadi 6 yaitu materi yang tidak terkontrol. Sering para siswa mempelajari materi yang memaksakan   penggunaan bahasa tertentu, atau setidaknya membatasi pilihan siswa pada apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya
      Untuk kegiatan non komunikatif tidak akan ada keinginan untuk berkomunikasi dan siswa tidak memiliki tujuan komunikasi dengan kata lain ketika siswa terlibat di dalam sebuah pelatihan atau pengulangan, mereka akan termotivasi tidak didasarkan oleh keinginan untuk mencapai tujuan komunikatif tetapi oleh kebutuhan untuk mencapai ketepatan tujuan. Penekanannya berada pada bentuk bahasa, bukan pada isinya. Seringkali bahasa akan terfokus pada perhatian dan guru akan sering memotong pembicaraan untuk membenarkan kesalahan, mendominasi siswa, dan memastikan ketepatan.  
4.   Tahap-tahap dalam belajar dan mengajar bahasa
a)      Memperkenalkan bahasa baru
      Pengenalan bahasa baru adalah suatu aktifitas yang tidak bersifat komunikatif yang berakhir pada rangkaian satuannya. Di sini, para guru bekerja dengan teknik yang terkontrol, mengajak siswa untuk mengulang dan mempraktekannya. Pada waktu yang bersamaan kita akan menuntut ketepatan, membenarkan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa. Meskipun dalam taraf perkenalan seing disebut sebagai penyajian yang seharusnya singkat dan diabaikan karena tidak terlalu penting dalam membantu siswa dalam belajar bahasa baru dan membantu mereka memproduksi bahasa baru pertama kali.
b)      Praktek/latihan
Dalam prakteknya itu focus pada rangkaian kesatuannya. Ketika siswa mempraktekannya mereka harus mempunyai tujuan yang komunikatif dengan bekerja secara berpasang-pasangan. Itu juga bisa mengurangi jenis bahasa dan materinya bisa ditentukan apa yang akan siswa lakukan dan apa yang mereka katakana. Selama masa prakteknya guru bisa berhenti sejenak untuk membantu pedoman dan mengabaikan ketidaktepatan.
c)      Aktifitas yang bersifat komunikatif
Aktifitas yang bersifat komunikatif itu yang ditunjukkan melalui karakteristiknya pada akhir rangkaian kesatuannya. Bagaimanapun sulitnya, siswa dalam aktifitasnya yang memberikan mereka tugas untuk meminta berkomunikasi dan sebuah tujuan yang menyulitkan mereka dalam penggunaan bahasa.  Seperti kegiatan-kegiatan yang sangat penting dalam belajar bahasa di kelas dimana siswa dapat melakukan yang terbaik pada penggunaan bahasa secara individu, untuk menuju sarjana bahasa. Kita akan melihat jenis kegiatan ini pada chapter 8. satu hal yang bisa dibahas disini adalah tentang penggunaan bahasa dari siswa itu sendiri,( yaitu bahasa inggris), selama latihan dan kegiatan-kegiatan yang bersifat komunikatif. Khususnya siswa yang bekerja secara berpasang-pasangan atau berkelompok, mereka akan berbagi bahasa masing-masing akan menimbulkan kecenderungan bagi mereka untuk kembali ke bahasa itu ketika mereka mempunyai tugas yang sulit. Untuk beberapa tingkatan mereka akan mempunyai tanggungjawab untuk membuat ini agar tidak terjadi. Dan guru harus menjelaskan kepentingan-kepentingan dalam kegiatan-kegiatan itu  (dan penggunaan bahasa inggris) kepada siswa.
d. Bungan Hubungan antara setiap tahap
Ada hubungan yang jelas antara tahap pengenalan dan prakteknya sedangkan hubungan antara kegiatan komunikatif perkenalan dan prakteknya itu tidak jelas.
Jika guru memperkenalkan bahasa baru kepada siswanya mereka akan menyuruh siswanya untuk mempraktekannya dengan cara yang terkontrol. Setelah tahap pengenalan, mereka akan meminta seorang dalam teknik-teknik prakteknya yang ada pada chapter 7. Yang memberikan siswa kesempatan untuk menggunakan bahasa baru itu dalam lingkungan yang terkontrol. Bagaimanapun tahap prakteknya itu tidak diikuti oleh tahap pengenalan secara tepat. Kegiatan-kegiatan lainnya bisa diabaikan sebelum siswa bekerja lagi pada bahasa yang sama. Dengan kealamiahan aktifitas komunikatif, mereka tidak mengikat tahap lainnya sejak mereka dirancang untuk merangsang semua bahasa dari siswanya. Disini ada dua point yang dapat dibuat. Pertama-tama guru mendengarkan aktifitas komunikatif dan memberitahukan kesulitan yang umumnya ditemukan oleh siswa untuk menggunakan bahasa yang sama.
  1. Menggabungkan Skill
  2. Speaking dan Writing
Dalam hal ini adalah suatu ide yang bagus dimana membandingkan antara menulis dan berbicara dalam bahasa inggris. Perbandingan tersebut terfokus pada perbedaan aspek dari bahasa dan perbedaan tingkat kebenarannya. Pembicara mempunyai batasan-batasan yang menarik dapi ungkapan yang mereka kuasai. Selain dari kata-kata yang mereka gunakan, mereka juga bisa mengubah intonasi dan penekanannya yang membantu mereka untuk menunjukkan bagian yang mana dari apa yang mereka ucapkan yag paling penting. Dan pada interaksi yang secara langsung, pembicara bisa menggunakan ekspresi-ekspresi wajah, isyarat, dan bahasa tubuh yang membantu menyampaikan pesan. Perbedaan yang paling penting antara writing dan speaking adalah ketepatan. Penutur asli bisa membuat kesalahan ketika mereka berbicara dan mengucapkan sesuatu dengan cara yang berbeda dan mereka sering merubah subjek dari apa yang mereka sedangucapkan ditengah-tengah kalimat. Tapi dalam situasi yang tidak resmi, hal itu normal dan bisa diterima. Ketepatan menulis dalam writing lebih sulit dibandingkan ketepatan dalam speaking. Yang terakhir adalah persamaan masalah antara spelling dan hand writing adalah spelling dikanal sangat sulit untuk speaker dari bahasa lain. Sedangkan hand writing adalah masalah tertentu yang dihadapi oleh penutur asli seperti bahasa Arab, Versia, Cina, Bengali yang mana bukanlah tulisan tangan orang romawi. Disini akan diberikan latihan pada berbagai jenis tingkatan umumnya menitikberatkan pada materi-materi pemula dan sekolah dasar,activitas dan teknik-teknik tetapi ada juga materi yang tingkat kesulitannya sedang dan menantang.    
Share this article :

0 Komentar:

CARI

< Letakkan disini kode Shoutbox Anda>

Artikel Populer

 
Support : Creating Website | Ekhardhi Design | Ekhardhi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. @ekhardhi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Ekhardhi Design